Senin, 01 Agustus 2016

Konsep Kependudukan



A.      PENGERTIAN PENDUDUK
Yang dimaksud dengan penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilyah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap (Badan Pusat Statistik, 2009).
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu :
1.      Orang yang tinggal di daerah tersebut
2.      Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di Negara tersebut, misalnya bukti kewarganegaraan.
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah demografi. Istilah demografi pertama kali dikemukakan oleh Achille Guillard. John Graunt adalah seorang pedagang di London yang mnganalisis data kelahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertubuhan penduduk. Sehingga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial (Wikipedia, 2009).
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

B.       DINAMIKA KEPENDUDUKAN
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut selalu terjadi dan dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai perkembangan kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang terjadi maupun karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau perpindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk tersebut akan berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis kelamin penduduk. Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah:
1.        Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai keadaan atau perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi terdiri dari beberapa hal, yaitu :
-          Jumlah penduduk
-          Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, susku bangsa, pendidikan, agama, pekerjaan dan lain-lain.
-          Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk.

2.        Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Dikenal 2 macam pengukuran, yaitu :
-          Angka absolut
-          Angka relatif
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa disamping jumlah absolutnya yang tetap tinggi, persoalan kependudukan di Indonesiameliputi persebaran serta kualitas penduduk dipandang dari sudut sumber daya manusiasecara keseluruhan.

Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah :

  1. Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu 
  2.  Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan datang.Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek kehidupan lain misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
  3. Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi baik hal yang menguntungkan maupun merugikan.

C. FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
1.      Kelahiran (fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan.t tinggi rendahnya kelahiran erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur, banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan ekonomi.



Beberapa ukuran fertilitas yang sering digunakan adalah:
a.       Angka (tingkat) kelahiran kasar (crude birth rate)
Angka (tingkat) kelahiran kasar (crude birth rate) adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per tahun di satu tempat per 1000 penduduk.
Rumus:  

CBR         = Crude Birth Rate
Pm            = penduduk pertengahan tahun
K              = bilangan konstan yang lazimnya 1000
B              = jumlah kelahiran pada tahun tertentu

Contoh :
Pada tahun 2004 berdasarkan sesunas 2004 jumlah kelahiran di Indonesia adalah 4.415.122 bayi, sedangkan jumlah penduduk pertengahan tahun adalah 217.072.346 jiwa. Maka:
Interpretasi
Pada contoh disebutkan perhitungan CBR Indonesia menurut data susenas 2004 adalah sebesar 20 (pembulatan), artinya terdapat 20 kelahiran per 1000 penduduk Indonesia pada tahun 2004.

b.      Angka (tingkat) fertilitas umum (general fertilit Rate = GFR)
Angka kalahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.


Keterangan :
GFR         = angka kelahiran umum
B              = jumlah kelahiran selama satu tahun
Pf(15-49)  = jumlah penduduk wanita usia 15-49 tahun pada pertengahan tahun
  
c.       Angka (tingkat) kelahiran menurut (golongan) usia (age spesific fertility rate = ASF/R)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. Asbr dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

 
Keterangan :
B = jumlah kelahiran bayi pada kelompok usia i
Pfi = jumlah perempuan kelompok usia I pada pertengahan tahun
K  = angka konstanta = 1000
 
2.      Angka kematian
a.       Angka kematian kasar (crude death rate / CDR)
Menunjukan jumlah kematian penduduk setiap 1000 orang per tahun
D = jumlah kematian pada tahun tersebut
P   = jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut
K  = angka konstan 1000
b.      Angka kematian menurut kelompok umur (Age specific death rate / ASDR)
Angaka ini menyatakan banyaknya kematian penduduk pada kelompok umur tertentu per 1000 penduduk pada kelompok umur tersebut yang sama.
Dx            = jumlah kematian dalam kelompok umur x (misal 0 – 4 tahun atau 5-9 tahun)
Px = jumlah penduduk kelompok umur x
K  = angka konstan 1000

c.       Angka kematian ibu (maternal mortality rate /MIMR)
Angka ini menyatakan jumlah kematian ibu yang disebabkan karena faktor kehamilan, persalinan dan nifas per 100.000 kelahiran dalam tahun tertentu
K = nilai konstan 100.000

d.      Angka kematian bayi (infant mortality rate /IMR)
Angka ini menunjukan jumlah kematian bayi (berumur 0 hari sampai sebelum 1 tahun) per 1000 kelahiran pada tahun tertentu.
K = nilai konstan 1.000

3.      Perpindahan (migrasi)
Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan teleh melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi:
a.       Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah(pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah Republik Indonesia)
b.      Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar)
c.       Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri)
d.      Imigrasi (perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di dalam negeri)
e.       Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
Migrasi dibedakan menjadi:
a.       Migrasi masuk (mi)
b.      Migarasi keluar (mo)
c.       Migrasi netto (mn)

D.      TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortalitas yang besar. Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1 Transisi Demografi
Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada tingkat kelahiran tinggi, menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan kematian rendah.
1.        Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Keadaan masih alami tingkat kelahiran tinggi/tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
2.        Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain-lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami Indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
3.        Pada keadaan  III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk Indonesia periode 1980 sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %.
4.        Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah. Indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi lain yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.



E.       MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA
Meskipun telah dilakukan pembangunan secara terus menerus namun sampai saat ini kita masih menghadapi masalah kependudukan yang belum banyak berbeda dengan kecepatan dan efektifitas keberhasilan pembangunan yang tidak seimbang dengan tingkat ketertinggalan kita dibandinga kemajuan dunia internasional.
Masalah kependudukan tersebut yaitu:
1.      Jumlah dan pertumbuhan penduduk
Jumlah penduduk Indonesia sangat besar  210 juta atau no.4 di dunia. Tingkat pertumbuhan cepat sekitar 1,85% pertahun.
2.      Persebaran dan kepadatan penduduk
Persebaran penduduk tidak merata, sebagian besar atau sekitar 70% tinggal dipulau jawa dan bali
3.      Struktur umur penduduk
Jumlah penduduk usia muda (belum produktif)masih besar. Penduduk 0-4 tahun s/d 15-19 tahun sering disebut sebagai penduduk muda(belum produktif) dan penduduk umur 65 tahun ke atas sebagai penduduk tua/lansia (non produktif lagi). Hal ini menimbulkan beban tanggungan bagi kelompok dewasa sudah produktif. Ukuran umum yang diguanakna untuk menentukan keadaan ini disebut dengan angka ketergantungan atan “defeciency ratio”, rumusnya :
4.      Kualitas penduduk
Kualitas penduduk Indonesia masih kurang baik dari segi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraannya.

Keempat masalah tersebut diatas masi merupakan keadaan yang tidak mendukung peran penduduk sebagai pelaku pembangunan dan cenderung dirasakan sebagai beban bersama. Apabila ditelaah secara rinci sumber masalah utama adalah tingginya angka pertumbuhan penduduk yang telah berlangsung dalam kurun waktu cukup lama. Akhirnya diperberat dengan jumlah yang sudah terlanjur besar, sehingga masalah yang diakibatkan juga dalam ukuran yang besar.
Upaya mengatasi masalah kependudukan tersebut dilakukan oleh banyak pihak, upaya yang dilakukan antara lain dengan menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk dengan menurunkan tingkat fertilitas, menurunkan TFR antara lain dengan gerakan KB Nasional.



DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2009. Data statistik. http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/928/950/ .
Meilani, niken dkk. 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Fitramaya, Yogyakarta
https://tugaskuliah15.blogspot.co.id/2015/10/tugas-sosiologi-makalah-konsep.html

0 komentar:

Posting Komentar